gempol
hari ini, perwakilan korban lumpur Lapindo ngeluruk ke Jakarta. mencari kepastian ganti rugi. moga-moga berhasil. mereka udah ga punya apa-apa lagi selain harapan bahwa suara mereka masih didengar.
pagi-pagi baca rencana reshuffle kabinet. IMHO, satu nama yang mustinya disingkirkan adalah bapak yang ga mulia, Aburizal Bakrie.
jadi inget dulu. kalau ada waktu+uang, kadang kami sekeluarga pergi ke kampung halaman Ayah di Lamongan. paling asik kalo berangkat pagi-pagi sekali, jadi lewat jalan tol pas sunrise. jalanan sepi, udara masih sejuk. bisa ngebut dengan nyaman.
tapi kayanya kami ga bisa lagi mengulang masa-masa itu. jalan tol yang biasa kami lewati sudah dirusak oleh lautan lumpur. sekarang kalau mau ke Lamongan, kami lewat jalur alternatif yang jalannya jelek+berliku-liku+jauh banget.
terakhir kali lewat jalan tol Porong-Gempol adalah sepulang dari Lamongan pas Idul Fitri lalu. nyaris tengah malam, udara kotor berdebu. kanan kiri hanya tampak tanggul.
melihat kondisi terakhir luapan lumpur Lapindo dan para korbannya (warga+infrastruktur), membuat aku ingin mengamini ucapan salah seorang sejawat Ayah:
udah, penggal aja itu kepala koruptor-koruptor. pake buat nyumbat lubang lumpur. ga sampe seratus koruptor juga udah mampetand again, orang pertama yang melintas di benakku (andai ide itu benar-benar bisa terlaksana) adalah Aburizal Bakrie. orang yang ga pernah sengsara tapi bisa menyengsarakan ribuan manusia. dan bisa tetap melenggang tenang tanpa mikir klaim ini itu. enak banget ya jadi pengusaha+penguasa. tapi perkara dia hidup tenang atau ga, ya wallahu a'lam.
btw, gimana nasib temen-temen yang tiap hari harus PP Malang-Surabaya?
note: foto yang aku ambil pas terakhir lewat tol Porong-Gempol. mitnait. itu bintik-bintik bukan karena lensa kotor, tapi debu yang supertebel. uhuk uhuk
Comments
hhff... sedih...
trusss... sekarang kalo liburan aku ga bisa bolak-balik malang surabaya... :((
Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari Afrika Barat
--------------
PS: Ohya, Warung yang lama ini akhirnya kembali di buka, setelah lama di tinggal mudik.
@Luigi: huaaa...dimampiri lagi. senangnya..iya bener, Gusti Allah ora sare. cuma yang hamba Nya ini geregetan bangeeet