Posts

Showing posts from October, 2012

Akhir Perjalanan

Image
Waktu hamil Ankaa, Fath membelikan saya sneakers sebagai hadiah ulangtahun. Dulu sih dibeli karena kaki saya cenut-cenut saban naik KRL dengan sepatu ngantor. Setelah melahirkan, sepatu itu agak terlupakan. Dulu pernah terpakai waktu ke Gintung . Pernah saya pakai waktu ikut aerobik yang cuma bertahan tiga bulanan, setelah itu nganggur. Kadang-kadang terpakai kalau kami olahraga bareng. Begitu saya mulai rutin jalan pagi, si sepatu pun rutin dipakai lima hari seminggu, satu jam sehari. Dan setelah sebulan, sepatu lama pun menyerah. Sol-nya pecah dan mengganggu kenyamanan selama berjalan. Sempat saya paksakan selama seminggu, akhirnya saya yang menyerah. Kata Fath, namanya juga sepatu udah lebih tua dari Ankaa. Lagian sepatu itu memang sepatu casual, bukan sepatu khusus untuk jalan atau lari. Jadi ya nggak salah sepatunya juga. Dan hari ini, perjalanan si sepatu lama pun berakhir. Makasih sepatu. Maaf ya selama ini sudah di-abuse dengan semena-mena. Dan makasih suami, yang sudah

Batik Messenger Bag

Image
I've been eyeing this tutorial for I don't know how long. And finally I made it :) With some mistakes, for sure.  My first mistake was completely ignored my notes on this tutorial which I wrote a long time ago. I used the wrong type of zipper!!! Dan saya baru sadar di tahap akhir yang berakibat saya harus bongkar bagian retsletingnya :( Untuuung udah punya retsleting yang sesuai, meski warnanya salah. Lha dulu saya pengen bikin tas ini dengan kain ungu kombinasi garis keunguan. Kedua kain itu akhirnya berakhir sebagai baju Ankaa karena ternyata terlalu tipis buat dijadiin tas. catetan yang sudah saya tulis entah kapan (dan terabaikan) Selain itu, saya kehabisan benang :( Nggak tahu kenapa, Omura, toko langganan saya kehabisan benang dengan nomer yang sama. Sementara di Ollys, mereka nggak jual benang merk Astra. Jadi separo tas ini pake benang nomer 433, separo lagi pake benang putih :D Setelah perjuangan penuh keringat dan darah, akhirnya jadi juga ini tas. Me

Minggu Ketiga

Sudah masuk pekan ketiga saya rutin berjalan kaki. Rutenya nggak jauh-jauh, masih di sekitar Ceger. Kadang kalo lagi semangat, dari PJMI, alih-alih belok kanan ke arah kampus STAN, saya justru belok kiri sampe Bintaro Plaza. Dari situ baru puter balik ke arah kampus STAN. Biasanya sih sampai rumah, kaki cenut-cenut. Saat itu saya bersyukur banget bisa jalan tanpa beban. Sepanjang jalan, saya selalu ketemu tukang sayur, tukang bubur, atau tukang ketoprak. Belum lagi tukang barang bekas dan pemulung. Mereka jalan kaki karena memang harus jalan kaki. Kalo nggak, mereka nggak dapat penghasilan. Sedangkan saya berjalan kaki karena suka, karena ingin. Dan saya nggak perlu mendorong gerobak segede gaban. Waktu jalan kaki pula, saya jadi suka ngebayangin saya dan Fath dua puluh tahun lagi. Habis sering banget saya papasan dengan pasangan bapak-ibu yang sudah sepuh tapi masih mesra. Perasaan sih, kalo saya jalan sama Fath, banyakan debatnya deh. Saya juga jadi hafal di mana saya bisa nebe

Bantal Jerapah

Image
Saya tidak pede menggambar. Terutama sejak guru seni rupa kelas 3 SD mengatakan bahwa gambar saya jelek dan saya tidak berbakat seni. Sejak itu saya selalu meragukan kemampuan saya berkreasi. Hingga dewasa. Waktu SMP, ada tugas melukis dan guru saya tertawa terbahak-bahak melihat hasil karya saya. Dan saya pun makin nggak pede dengan yang namanya menggambar. Dan seorang guru lain saat SMP mengatakan saya tidak akan pernah sukses karena saya nggak bisa bekerjasama dengan teman. Ceritanya waktu itu dia memberi tugas tim untuk menyusun puzzle dan saya memberi saran tentang cara menyusun. Too bad, my friends ignored me. I was a freak back then. I still am. Jadi ya saya diam saja menyaksikan teman sekelompok saya bingung menyusun puzzle yang saya sudah tahu persis cara penyelesaiannya. Dan saat itu guru saya mengatakan hal itu. I believed that, too. So teachers out there, be careful of whatever comes out your mouth. Waktu mendaftarkan Ankaa ke TK, ada isian di formulir pendaftaran tent