meet my father-in-law to-be

manusia merencanakan, Allah menentukan.

rencana vs realita
Rencana: nikah umur 28....pas udah lanjutin kuliah lagi, udah mapan, udah puas karier sgala macem
Realita: aku kenal fath saat usiaku 24, dan tiga bulan silam memutuskan menikah dengan dia


Rencana: fath izin nikah ke papa (baca: camerku alias papanya dia) pas libur pascaujian. brarti minggu keempat bulan maret.
Realita: fath udah izin dan alhamdulillah disetujui....pas hari jum'at kemarin...diminta cepet-cepet pulak....ihihihihi


Rencana: ah sebenernya bukan rencana. hanya bayangan paranoidku yang keburu deg degan ga keruan membayangkan kenalan ma camer. aku membayangkan diriku diam seribu basa
Realita: seperti ketemu ayahku sendiri. my father-in-law to-be is a nice person, wise, warm.

kupikir aku sudah beruntung jika bisa bicara dengan tenang saat berhadapan dengan Papa. well, kata beruntung kurang tepat. seharusnya sangat beruntung.

Comments

Anonymous said…
im happy for you. ^_^

so youre day finnaly near.
the day you bring back home the presence your parents always asks
you to.
see, it wasnt so bad isnt it?

warning:you still have to deal with
1. his mother.
2. his sister.
3. his other female realtives.
in my humble oppinion, they are most likely much more difficult to handle.
real case from families to families.

i wish you luck on them.
: dhia : said…
aih..aih...ini toh rupanya, sampe pasang status " meet the parents" ;)) Ditunggu release "meet the foker"nya jeng? ;))
Ni'am said…
makacih cemuanya......doain lancar yah....


^_^

Popular posts from this blog

iwan fals di minggu pagi

Dear Manajemen Plaza Bintaro Jaya,

RS Melati Husada