PESAT 5 Sesi III: part one

note: semoga bermanfaat yah....panjang pisan

hari sabtu lalu, aku ikut PESAT 5 Sesi 3. topiknya tentang "things parents should know about newborn baby", "peran ayah dalam mendukung ASI eksklusif", dan "problema seputar ASI dan ibu bekerja"


sebelum acara dimulai, ada kuesioner yang harus diisi. aku hanya yakin separo jawabanku benar. sedihnya. kuesioner itu seputar pemberian makanan bagi bayi dan balita. aku bener-bener ga ngeh. untung ikutan acara ini ya. jadi nambah ilmu plus belajar.


poin-poin yang aku pelajari antara lain:


dampak yang mungkin terjadi jika ibu memilih melahirkan dengan bedah caesar adalah:

  • bayi memiliki resiko lebih tinggi terkena RDS (respiratory distress syndrome) dan TTN. kalo melahirkan normal, kan bayi lewat bagian situ tuh, nah secara langsung, bagi bayi itu seperti pijatan yang membantu mengeluarkan cairan.
  • bayi bisa terimbas dampak maternal anesthesia. namanya si ibu dioperasi, pasti dibius kan. nah obat bius yang dialirkan pada sang ibu bisa masuk juga ke tubuh bayi
  • scalpel injury. meski jarang terjadi, bayi tetap beresiko terluka akibat pisau bedah yang digunakan saat dokter "mengorek-orek" perut sang ibu
  • obstacle to maternal bonding. bayi baru lahir kan sebaiknya langsung dikasih ASI. tapi gimana si ibu bisa ngasih ASI kalo dia lagi ngantuk gara-gara dibius plus tangannya lagi dipenuhi selang infus?
jadi kesimpulannya, bedah caesar itu boleh, tapi hanya untuk lifesaving. bukan sebagai pilihan utama. tapi caesar akan dilakukan jika bayi sungsang. kalo terlilit pusar, masih bisa melahirkan normal selama aliran darah tidak terganggu


kalo pas lahir bayi ga nangis, jangan dipukul-pukul pantatnya. cukup diusap dengan handuk dan si kecil akan oek oek dengan sendirinya. cara ini memiliki tingkat keberhasilan hingga 99%

dokter akan melakukan persiapan lebih saat proses kelahiran jika:

  • ibu menderita diabetes
  • terjadi obstetric problem, seperti terlilit pusar
  • ukuran bayi kecil untuk usianya
  • bayi lahir prematur
  • sudah ada diagnosis kelainan selama kehamilan
  • proses melahirkan yang lama dan sulit
  • ketuban pecah dini. batas maksimalnya 48 jam, apalagi kalau dikhawatirkan si ibu terkena beta stretococcus. meski belum 48 jam, dokter sebaiknya memeriksa apakah si ibu kena beta stretococcus, jadi bisa dikasih antibiotik dan si ibu tetap bisa melahirkan secara normal
masalah yang bisa diamati pada bayi yang baru lahir antara lain:
  • macrocosmic baby. kalo bayi besar sekali, perlu dicek apakah si ibu kena diabetes ato ngga
  • cephalohaematoma, kepala bayinya gede karena ada darah di kepala. ga bahaya, tapi serem aja ngeliatnya. kaya kena tumor gitu
  • strawberry naevus, kebanyakan terjadi di eropa. jadi di bibir bayinya ada benjolan imut kaya stroberi. ga bahaya, bisa ilang sendiri ko
  • milia. ini bintik putih di hidung. ga bahaya, meski bikin aku membayangkan bayi imut udah punya komedo
  • sumbing. bisa dioperasi, jadi pas lahir, minta dokter memeriksa bibir bayi dengan seksama
  • kerak putih di kulit kepala, kaya ketombe gitu kali ya. solusinya: jaga kulit kepala bayi tetap bersih dan lembab
  • mongolian spot. ini seperti tanda lahir, warnanya kebiruan di pantat bayi. kalo di amerika, anak yang punya mongolian spot kadang diduga sebagai korban child abuse
  • meconium alias pup item. normal ko. inget-inget lah, selama di perut, bayi makannya apa? ya wajar dong kalo pup pertamanya tuh item
kelebihan menyusui dibanding pake susu non-ASI:
  • anti-infective properties. ASI dah mengandung zat-zat yang berguna untuk memperkuat kekebalan tubuh
  • bergizi tinggi
  • tidak menimbulkan alergi
  • menimbulkan ikatan emosional kuat antara ibu dan bayi
  • contraceptive, alias membantu menjarangkan kehamilan. tapi ini ga 100% terbukti, jadi jangan dipercaya sepenuhnya ya
  • menurunkan resiko terkena penyakit di kemudian hari
  • lebih murah
  • praktis

tapi jangan menyusui jika beresiko menularkan penyakit (misalnya AIDS) atau pengaruh obat (misalnya si ibu pecandu)

Comments

Popular posts from this blog

iwan fals di minggu pagi

Dear Manajemen Plaza Bintaro Jaya,

RS Melati Husada