perjalanan pulang bagian IV: lamaran, rumah camer, dan kembali ke Jakarta

lamaran

periode menjelang dan ba'da maghrib pada jum'at malam itu diawali dengan kebingungan memilih pakaian yang akan kukenakan. aku sudah menyiapkan kebaya, tapi begitu kucoba, langsung ditolak. sampai sekitar lima baju kucoba ga ada yang disepakati. akhirnya tau apa yang kupake sodara-sodara: baju wisudaku pas SMU. back to the past



abis itu nyiapin suguhan buwat tamu. berhubung jam makan malam udah lewat, ya wes, bikin pisang goreng ajah ^_^

pukul 19.30, fath sekeluarga datang. sesuai skenario, aku baru boleh keluar dengan membawa minuman setelah semua tamu duduk. sialnya, mungkin karena grogi, aku hampir menumpahkan minum saat melewati gorden dan refleks berseru: mi, tolong gordennya donx....duh maluuu


perbincangan selanjutnya didominasi oleh orangtua-orangtua. aku nyaris tak menyimak apa yang mereka bicarakan. boro-boro mau curi pandang. tapi alhamdulillah semua lancar. papa menyampaikan permintaan keluarga mereka dan ayah menerima lamaran itu. setelah satu setengah jam, mereka undur diri meski gerimis masih turun.

aku baru sadar kalau aku pake setelan merah-merah jreng ala cina dan fath pake setelan item-item kemeja yang dulu kupilihkan. untung kami ga foto bareng. kalo kami foto, pasti kaya lenong.


rumah camer

sabtu pagi, fath menjemputku, kali ini untuk datang ke rumahnya. kami ke wicaksono lagi untuk beli tambahan oleh-oleh. rumah fath sejauh lima belas menit naik motor dari rumahku. malah mungkin ga sampe. deket ko, lancar pula. sesampai di sana, aku "dipaksa" sarapan meski sudah kukatakan "sampun pak". jadilah aku sarapan dua kali dalam waktu sejam. kenyang buangeeettt......


abis sarapan dan cuci piring, aku ngecek printer yang ngadat. setelah otak atik, nyerah deh. mungkin perlu diganti tuh cartridge-nya. gagal lagi....sedih. aku ga lama-lama di rumah camer. dengan dalih mau bantu masak, aku pulang.

dan bener, sampe rumah aku emang bantu......nyucip kering tempe dan dendeng ragi ^_^


balik

sorenya, kami dua keluarga ke stasiun Malang. kereta kami berangkat jam 15.40. belum puas sih benernya. tapi tujuan pulang kali ini bukan jalan-jalan. satu tahap sudah kami selesaikan. para orangtua tinggal diskusi ngurus tetek bengeknya. pokoke yang di jakarta terima beres aja.


duh bisingnya jakarta. gerahnya jakarta. di malang, aku tak keringatan sama sekali. di jakarta, tidur aja keringat ngalir terus. huff.............

Comments

Anonymous said…
Jadi laper lagi, ada TAHU gituu..digoreng pula...hikss hikss kangen masakan ku sendiri...

slurrpp...tahu goreng sambal saustirambotolan+tomat+cabemerah+kecapcapbango+bawangmerah+bawangputih
+garamsedikit
(ini resepku hehe)
slurrrppp
Anonymous said…
Selamat Yaaa... atas lamarannya...

Sayang, pada bagian itu, sutradara tidak memberikan efek thriller ataupun suspense untuk membuatnya lebih menarik.. (maklum belum ngerasain.. ^_^ ) n Kalau bisa ada penambahan ending yg mengambang, sehingga penonton merasa penasaran... [halah]

Nyam, sudah tau inovasi teknologi terbaru yang murah untuk mengatasi panas di Jakarta???

Kipas Angin Listrik!!!

Popular posts from this blog

iwan fals di minggu pagi

Dear Manajemen Plaza Bintaro Jaya,

RS Melati Husada