kado tikus
beberapa hari lalu, pagi-pagi pas mau berangkat kerja+kuliah, kami dapat kado di keset pintu depan. BANGKAI TIKUS!!! tergeletak dengan rapi seolah sedang tidur lelap dalam damai *halah*
masalahnya, ga satu pun dari kami berani menyingkirkan tu bangkai. dibanding Fath, aku lebih berani ngadepin tikus hidup. tapi kalo si tikus udah mati, hiiiih amit-amit. akhirnya sepulang kuliah, Fath minta tolong temennya buat menyingkirkan tu bangkai.
misterinya sekarang, kok bisa ada bangkai tikus di keset? emang siy, sering ada tikus mati di jalanan Jakarta. tapi kan rata-rata karena kelindes kendaraan. lah ini di keset gitu. kalo dia tergeletak di bawah pohon salam depan rumah, aku masih bisa maklum. mungkin dia mati di situ setelah cape diuber-uber anjing tetangga. tambahan lagi, tu bangkai makin persis kado karena keset kami warnanya merah. tinggal kasih pita item perlambang kematian :D
sampe sekarang, tersangka utama pembunuh tikus adalah kucing liar warna abu-abu yang belakangan jadi sopaaan banget. kenapa sopan? belakangan si kucing ga muncul sembunyi-sembunyi. dia juga ga lagi acak-acak tempat sampah di halaman belakang. dan kayanya tu kucing lagi hamil. kata Fath, kucing hamil cari rumah yang menurutnya nyaman buat melahirkan.
dugaan kedua, itu tikus homeless yang sedang mencari tempat hangat untuk berlindung dari hujan. karena lapar+dingin, akhirnya dia mati. ya sialnya, dia memilih berteduh di teras rumah kami.
kalo sangkaan pertama benar, jangan-jangan tu kucing sengaja kasih kado bangkai tikus biar diizinkan tinggal di rumah kami. ya setidaknya buat menunjukkan bahwa dia bisa diberdayakan buat nangkep tikus.
eugh, bukannya kenapa-kenapa. kalo kucing kecil siy aku masih berani. kalo udah gede, mending aku yang kabur dah.
maap si tikus ga difoto, keburu-buru+jijay. sampe sekarang, aku ga brani injek tu keset, meski lagi pake sepatu. hiiiih.....
UPDATE:
barusan ditelpon sama pakar kucing. kata dia, kucing memberi makanan kesukaannya sebagai bukti cinta pada kita. bukti cinta yang mengerikan ya :D
masalahnya, ga satu pun dari kami berani menyingkirkan tu bangkai. dibanding Fath, aku lebih berani ngadepin tikus hidup. tapi kalo si tikus udah mati, hiiiih amit-amit. akhirnya sepulang kuliah, Fath minta tolong temennya buat menyingkirkan tu bangkai.
misterinya sekarang, kok bisa ada bangkai tikus di keset? emang siy, sering ada tikus mati di jalanan Jakarta. tapi kan rata-rata karena kelindes kendaraan. lah ini di keset gitu. kalo dia tergeletak di bawah pohon salam depan rumah, aku masih bisa maklum. mungkin dia mati di situ setelah cape diuber-uber anjing tetangga. tambahan lagi, tu bangkai makin persis kado karena keset kami warnanya merah. tinggal kasih pita item perlambang kematian :D
sampe sekarang, tersangka utama pembunuh tikus adalah kucing liar warna abu-abu yang belakangan jadi sopaaan banget. kenapa sopan? belakangan si kucing ga muncul sembunyi-sembunyi. dia juga ga lagi acak-acak tempat sampah di halaman belakang. dan kayanya tu kucing lagi hamil. kata Fath, kucing hamil cari rumah yang menurutnya nyaman buat melahirkan.
dugaan kedua, itu tikus homeless yang sedang mencari tempat hangat untuk berlindung dari hujan. karena lapar+dingin, akhirnya dia mati. ya sialnya, dia memilih berteduh di teras rumah kami.
kalo sangkaan pertama benar, jangan-jangan tu kucing sengaja kasih kado bangkai tikus biar diizinkan tinggal di rumah kami. ya setidaknya buat menunjukkan bahwa dia bisa diberdayakan buat nangkep tikus.
eugh, bukannya kenapa-kenapa. kalo kucing kecil siy aku masih berani. kalo udah gede, mending aku yang kabur dah.
maap si tikus ga difoto, keburu-buru+jijay. sampe sekarang, aku ga brani injek tu keset, meski lagi pake sepatu. hiiiih.....
UPDATE:
barusan ditelpon sama pakar kucing. kata dia, kucing memberi makanan kesukaannya sebagai bukti cinta pada kita. bukti cinta yang mengerikan ya :D
Comments
@Tukang Ketik: jadi ada sangkaan ketiga ya: induk tikus yang bingung karena hamil di luar nikah he he he