Maaf

Assalamualaikum anakku sayang,

sedang apa di dalam sana? hari ini giat banget olahraga. atau dah pengen makan cumi bekal makan siang Ummi?

anakku sayang,

Ummi tahu kamu tersiksa dengan bau asap rokok dan gas buang kendaraan. Ummi juga mengkhawatirkan dampak semua gas itu pada dirimu.

maaf kalau Ummi belum bisa membawa kamu ke tempat yang lebih sejuk, lebih bersih, lebih nyaman. tempat kamu bisa bernafas lega tanpa mengkhawatirkan racun-racun yang mungkin masuk.

anakku sayang,

tolong maafkan manajemen gedung yang tidak tegas dalam menetapkan area bebas asap rokok. mungkin bagi mereka asap rokok itu baik bagi kesehatan. mungkin mereka luput membaca peringatan di tiap kemasan rokok. atau mungkin mereka lupa membuat satu ruangan khusus merokok di tiap lantai. yah kalau ruangan itu ada, jelas pendapatan dari sewa gedung akan berkurang kan? dan harap maklum, pemilik gedung ini adalah salah satu asuransi besar di Indonesia. kamu tahu kan berapa besar premi asuransi yang bisa mereka raup dari orang-orang cemas seperti kita?

anakku sayang,

tolong maafkan juga rekan-rekan kerja Ummi yang tetap merokok meski mereka berdalih sedang dalam ruangan berbeda. mungkin bagi mereka, yang penting hembusan asap putih itu tak sampai ke hidung kita. padahal yang namanya racun, akan tetap melayang meski tak kasat mata.

tolong maafkan juga para tenant lain yang menganggap koridor adalah daerah untuk merokok. mungkin bagi mereka, janin perlu diperkenalkan sejak dini dengan kenyataan udara Jakarta yang penuh asap.

anakku sayang,

itulah kenapa Ummi bersikeras ingin melahirkanmu di kota kelahiran Abi-Ummi. kota yang, Insyaallah, lebih bersih dan sejuk udaranya ketimbang Jakarta. Ummi ingin udara pertama yang kamu hirup adalah udara segar, bukan campuran berbagai racun membahayakan. Ummi ingin kamu melihat tegaknya gunung, bukan gedung yang menjulang. Ummi ingin kamu mendengar kicau burung, bukan raung kendaraan yang memekakkan telinga.

anakku sayang,

sabar ya. keadaan kita masih jauh lebih baik ketimbang banyak ibu-ibu hamil lain. ada yang terpaksa bekerja di lingkungan yang jauh lebih keras ketimbang Ummi. ada juga yang hidup serumah dengan perokok. or worse, bekerja di pabrik rokok. mereka bisa bertahan. jadi kita juga harus bisa.

alhamdulillah Abi bukan perokok. dan alhamdulillah kita tidak bekerja di pabrik rokok. asal tahu ya Sayang, bau saus rokok itu bisa bikin muntah.

anakku sayang,

tetap sehat di dalam rahim ya. persiapkan diri sebaik mungkin untuk lahir ke dunia.

btw, kalau kamu paham yang Ummi maksud, tolong tendang dong. ntar Ummi beliin bola deh.

Wassalamualaikum

Comments

Anonymous said…
oce deh Ummi, dakyu understand kok, para perokok ituw emang mahluk2 yg minta dimasukin ke tong trus disemen deh,biar ngga lagi2 ngotorin udara bersih yg udah dikasih secara gratis oleh Alloh...
Chandra Wright said…
aih aih..baca blogmu, aku sampe ngelus-ngelus perutku, mudahan jabang bayi kita menjadi manusia yang jauh lebih baik dibanding orangtuanya.
jadi kebayang gimana keadaan jakarta yang luar biasa semrawut dan penuh polusi.
dan membuatku tak hentinya bersyukur atas nikmat dan karuniaNya karena aku dan si jabang bayi masih diberikan kesempatan bisa merasakan segarnya udara pagi, kicauan burung dan rindangnya pepohonan.karena bisa dipenjara orang yang main tebang seenaknya.
good luck buat semuanya ya!
Luky Ekowati said…
Aha....jadi tau deh panggilannya - Ummi Niam deh. So sweet.

Wis ta lah Am...abis melahirkan boyongan ke Bogor aja ya (biar tetanggaan ama dakyu), Viewnya juga ada gunungnya kok..Gn.Salak, Gn. Gede, Gn. Pangrango. Trus hawanya jg masih agak sejuk en lumayan deket ama Jakarta..he.he..he
Anonymous said…
pakai masker mbak. minimal mengurangilah. kalau tetep merokok sembarangan lapor aja sama bang yos ! kan di yang bikin aturan dilarang merokok

halah...;-)
Anonymous said…
hihi.. dasar Ummi-nya demen bola, anaknya dah disuruh latian dr dlm perut :D
intanariestya said…
hahah,, seru juga ya curhat2an sama anak sendiri..

btw nih dedek baby, ayo tendang yang kenceng tanda setuju,, vote for ummi :) ntar tante intan nyumbang bola deeeh...
Anonymous said…
Masih kecil dah makan cumi, awas takut alergi, huahuahuahuaha
mel@ said…
udah say... keponakan tersayang aku itu... ditaruh deket auntienya yang paling manis ini... dijamin ga ada asap rokok de... paling juga sedikit doktrin aja kok... hehehe
Ni'am said…
@Mbak Dian: abis disemen, trus dicemplungin ke lautan lumpur. *sesama bumil yang sadis*

@Mbak Chan: huhuhu, enaknya dikau di sana. kok kayanya negeri orang jadi lebih menyenangkan ya?

@Jeng Luky: setelah kesepakatan bersama tu. awalnya mau Ayah-Bunda :D

@Mas Cahyo: saya mah udah komplen ampe ke bos-bos. udah cape ngomelin direktur. teteup wae. heuuu

@Ameera: yah gimana ya....Liverpool gitu :p

@Intan: kmaren langsung nendang euy

@Raffael: aku tu alergian loh. mangkanya ntar pas lahir, DD bayi wajib ASI. biar alerginya ga nurun

@Mela: auntie mela? kamu blajar cara minta tisu dulu yaaa

Popular posts from this blog

iwan fals di minggu pagi

Dear Manajemen Plaza Bintaro Jaya,

RS Melati Husada