Ankaa Tiga Bulan
Belakangan ini Ankaa makin pinter cari trik supaya Ummi ga cepet-cepet ngantor. Kemarin, waktu Ummi udah siap berangkat, eh dia pup. Berhubung asisten masih di dapur dan Abi masih ngeluarin motor, apa daya. Hayo deh beresin pup nona kecil.
Jum'at lalu, waktu Ummi lagi mau mandi, Ankaa rewel minta mimik. Eugh, sudah jam berapa ini? Ya udah, telat lagi lah. Biasanya mimik paling banter 15 menit, eh pagi ini sampe hampir setengah jam. Masih mending kalo cuma mimik. Tangannya mencengkeram baju Ummi, seperti tidak mau lepas.
Jadwal tidurnya juga berubah. Biasanya ba'da Maghrib Ankaa sudah lelap dan baru bangun sekitar jam sembilan malam. Begitu Ummi ngantor lagi, baru mau bobo setelah Ummi pulang, jam berapa pun itu. Pokoke nunggu Ummi pulang, mimik dan bercanda dulu, baru mau bobo.
Ya dinikmati saja. Lima hari dalam seminggu aku ketemu Ankaa cuma pagi-malam.
Apalagi setelah kembali ngantor, aku baru sadar betapa Ankaa sudah tumbuh dan berkembang. Satu per satu baju harus pensiun karena kependekan. Iya kependekan, karena nona kecil ini lebih banyak tumbuh ke atas ketimbang ke samping.
Popok tali sudah harus pensiun sebagian dengan alasan yang sama. Celana panjang yang dulu kepanjangan, sekarang sudah pas sekali. Celana pop yang dulu kebesaran sekarang tampak manis dipakai. Bak mandi yang baru dibeli mulai terasa sempit, apalagi kalo aksi tendang dilaksanakan saat mandi.
Mainan kicik-kicik sudah tidak menarik lagi. Ankaa lebih suka melihat dan mendengar rekaman suara tangisnya sendiri. Belum lagi celotehnya kalau sudah disodori buku. Lehernya mulai kuat menyangga kepala. Belum lagi polah tidurnya yang makin lasak hingga posisi bisa bergeser sampai 90 derajat.
Benar-benar anak Ummi. Ternyata lasak, kutubuku, dan banci kamera itu genetik ya.
Eniwei, met tiga bulan ya Ankaa. Moga-moga selalu jadi anak sholehah, sehat, pintar, cerdas. Abi-Ummi sayang Ankaa
Jum'at lalu, waktu Ummi lagi mau mandi, Ankaa rewel minta mimik. Eugh, sudah jam berapa ini? Ya udah, telat lagi lah. Biasanya mimik paling banter 15 menit, eh pagi ini sampe hampir setengah jam. Masih mending kalo cuma mimik. Tangannya mencengkeram baju Ummi, seperti tidak mau lepas.
Jadwal tidurnya juga berubah. Biasanya ba'da Maghrib Ankaa sudah lelap dan baru bangun sekitar jam sembilan malam. Begitu Ummi ngantor lagi, baru mau bobo setelah Ummi pulang, jam berapa pun itu. Pokoke nunggu Ummi pulang, mimik dan bercanda dulu, baru mau bobo.
Ya dinikmati saja. Lima hari dalam seminggu aku ketemu Ankaa cuma pagi-malam.
Apalagi setelah kembali ngantor, aku baru sadar betapa Ankaa sudah tumbuh dan berkembang. Satu per satu baju harus pensiun karena kependekan. Iya kependekan, karena nona kecil ini lebih banyak tumbuh ke atas ketimbang ke samping.
Popok tali sudah harus pensiun sebagian dengan alasan yang sama. Celana panjang yang dulu kepanjangan, sekarang sudah pas sekali. Celana pop yang dulu kebesaran sekarang tampak manis dipakai. Bak mandi yang baru dibeli mulai terasa sempit, apalagi kalo aksi tendang dilaksanakan saat mandi.
Mainan kicik-kicik sudah tidak menarik lagi. Ankaa lebih suka melihat dan mendengar rekaman suara tangisnya sendiri. Belum lagi celotehnya kalau sudah disodori buku. Lehernya mulai kuat menyangga kepala. Belum lagi polah tidurnya yang makin lasak hingga posisi bisa bergeser sampai 90 derajat.
Benar-benar anak Ummi. Ternyata lasak, kutubuku, dan banci kamera itu genetik ya.
Eniwei, met tiga bulan ya Ankaa. Moga-moga selalu jadi anak sholehah, sehat, pintar, cerdas. Abi-Ummi sayang Ankaa
Comments
jadi makin gak sabar neh nunggu bayiku lahir ke dunia.
selamat 3 bulan ya Ankaa yang manis.
ada tante dari jauh yang suka baca ttg perkembangan dirimu.