Kaus Kaki
seiring kian buncitnya perut, aku makin kesulitan pake ato ngelepas kaus kaki sambil bungkuk-bungkuk kaya dulu. boro-boro mau akrobat berdiri satu kaki. jadi tiap kali berkutat sama kaus kaki, ya mau ga mau kudu duduk bersila dulu. kenapa ga di kursi? rumah kami kan minimalis, jadi kursi cuma atu, model kursi warung bakso pula xixixi. berhubung lokasi kursinya ga strategis dan bentuknya ga ergonomis * halah *, jadi jarang kepake. * sebenernya lebih karena males aja seh he he he * tapi ritual duduk-bersila-lepas-kauskaki berakhir beberapa waktu lalu. begitu nyampe rumah, lepas helm+taruh tas, tau-tau Fath teriak pas aku mau lepas kaus kaki. Fath : "diem di tempat. udah jangan gerak" nYam : *bengong, teteup mau duduk* Fath : "dibilangin jangan gerak" dan tahu-tahu dia duduk bersila, lalu melepas kaus kakiku. kupikir hanya untuk hari itu. ternyata tiap hari. speechless aku bahkan ga pernah masangin ato ngelepasin kaus kaki Fath. paling banter nyiapin sepatunya aja. Fat