dosa
selama ini, aku menganggap bahwa memberi tempat duduk bagi manula-ibu hamil-penyandang cacat adalah bagian dari tata krama. udah sepuh, dikhawatirkan ga kuat kalo berdiri lama-lama di kendaraan umum. dan yang namanya janin dalam perut, kan ga bisa diperlakukan kaya balon. yang bisa dikempesin saat kita naik angkutan dan ditiup lagi saat turun. tapi dua hari lalu, ada ibu-ibu sesama penumpang yang memberi komentar berbeda. ah iya, sekarang niy, daripada berharap ada yang kasih atau ribet buka kursi lipat, aku lebih memilih langsung menuju bangku prioritas dan meminta izin untuk duduk di sana, dengan sopan tentunya. biasanya "sasaran" permintaanku adalah bapak-bapak necis-perlente-tampak intelek. kenapa? aku asumsikan mereka tau lah soal tata krama. dan lagi, sebuncit-buncitnya bapak-bapak, mereka kan ga mungkin hamil wekekek... nah ceritanya, dua hari lalu tuh gitu juga. aku ke arah bangku prioritas, senyum penuh makna dikit sama bapak-bapak yang duduk di sana, dan voila...dap